Masjid Datuk Singaraja

Go to Masjid Datuk Singaraja

GOR Datuk Singaraja

Go to GOR Datuk Singaraja

Gedung Datuk Singaraja

Go to Datuk Singaraja Jepara.

Saturday, November 14, 2020

Prosedur Pengoperasian Kamera Video


Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan video, fungsi kamera yaitu mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan.

Kamera dioperasikan oleh kru yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan arahan sutradara. Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan gambar, dan sebagainya.

Pemilihan dan Persiapan Kamera

Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar kamera terbagi tiga yaitu :
  • Kamera Foto (still photography)
Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak (still single picture). Bahan baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.
  • Kamera film (cinema photography)
Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda, kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion. Contoh : kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.
  • Kamera video (video photography)
Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.

Pada saat ini terdapat beragam jenis kamera yang beredar di pasaran. Ada banyak aspek yang bisa dipertimbangkan dalam memilih kamera. Berikut adalah factor yang paling sering digunakan dalam memilih kamera:

a)    Kemudahan Pengoperasian
Salah satu keputusan penting sebelum membeli kamera video untuk melihat bagaimana alat ini dioperasikan. Kameramen tentu tidak ingin kehilangan momen menarik yang ingin diabadikan hanya karena kamera membutuhkan beberapa kali tekanan tombol dan beberapa menit untuk mulai merekamnya.

b)   Format Hasil Rekaman
Bagaimana hasil rekaman kamera video bisa dilihat? Apakah harus diserahkan terlebih dahulu ke profesional untuk mengubahnya ke format yang bisa dilihat, atau langsung saja plug ‘n play ke komputer atau TV dan hasilnya langsung kelihatan.

c)    Resolusi Hasil Rekaman
Kualitas gambar kamera video akan sangat ditentukan oleh kualitas resolusinya. Video kamera memiliki berbagai macam resolusi yang digambarkan mulai dari VGA sampai mega pixel. Sebagai perbandingan, layar monitor mungkin memiliki resolusi 640×480 atau 1024×768. Jika hasil rekaman adalah 352×288, maka untuk menampilkan full screen di layar monitor harus menarik gambar sehingga tidak sesuai dengan ukuran aslinya dan menjadi pecah.

d)   Frame Per Second
Kamera yang baik memiliki jumlah Frame per second (FPS) yang tinggi. FPS yang rendah akan menyebabkan hasil rekaman video menjadi terputus-putus. Kamera video yang paling sederhana memiliki fps 15, hasilnya masih patah-patah. Sedangkan fps 25 sudah cukup untuk dapat diikuti mata tanpa kelihatan terputus-putus dengan budget yang paling sedikit.

e)    Manual Atau Otomatis
Kamera high end memiliki full manual control. Fokus manual kontrol, kendali eksposur secara manual, manual white balance, manual tingkat audio DNS dan sebagainya. Kamera ini juga dapat mengatur kontrol otomatis jika kameramen berada dalam situasi bergerak, tetapi kontrol manual lebih disukai oleh videografer serius.

 Pemasangan kamera, lensa, dan assesoris lain

Kamera terdiri dari beberapa bagian. Secara umum, bagian kamera terdiri dari lensa, tubuh kamera, dan Recorder (VCR).

Sebelum kamera digunakan, perlu dilakukan serangkaian pemasangan, pengaturan dan pengecekan peralatan sehingga pengambilan gambar dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum kamera digunakan: 

a.    Menyiapkan lensa, battery, dan media penyimpan

Lensa kamera biasanya dilengkapi dengan tutup pelindung yang berfungsi untuk mencegah debu mengotori kamera pada saat tidak digunakan. Lepaskan  tutup lensa dengan cara menariknya dengan hati-hati. Selanjutnya pastikan battery dengan daya yang cukup terpasang dengan benar dan tidak goyang. Persiapan terakhir adalah memasang media penyimpanan. Media penyimpanan berbentuk kartu memory. Pastikan kartu memori dalam keadaan tidak terkunci sebelum dipasangkan ke kamera.

b.    Mengambil Kamera

Jika pengambilan gambar dilakukan dengan posisi handheld (tanpa menggunakan ripod), maka biasakan mengambil dengan tangan kiri, agar lebih mudah jika akan dipanggul di bahu. Tapi jika kamera nantinya akan dipasangkan di tripod, usahakan untuk mengambil kamera dengan tangan kanan. Teknik pengambilan kamera ini mempermudah juru kamera saat akan memposisikan kamera.

c.    Setting Kamera

Dalam proses ini, pengesetan dilakukan melalui menu di kamera. Tidak semua menu setting perlu diubah, karena ada beberapa yang sudah dibuat standar oleh pabrik. Setting yang paling sering dilakukan pada sound dan speeed record. Untuk Audio, sebaiknya gunakan 16 bit, sementara untuk speed record gunakan Standard Play (biasanya berdurasi 60 menit).Jika dalam kondisi daruratm speed record bisa diubah ke Long Play dengan durasi 75 menit)

d.    Cek & Ricek

Sebelum proses rekaman dimulai, pastikan melakukan cek dan ricek untuk perlengkapan yang digunakan di dalam pengambilan gambar diantaranya:
-          Apakah battery masih penuh atau belum dicharge (sebaiknya disediakan cadangan)
-          Apakah mic tidak ada masalah
-          Apakah tripod berfungsi dengan baik
-          Apakah kabel sudah sesuai
-          Apakah stok kaset tercukupi
-          Apakah perlengkapan cahaya (lampu, reflector, lightmeter) berfungsi
-          Apakah cadangan listrik tersedia dengan cukup
-          Apakah perlu mempersiapkan genset cadangan
-          Apakah kabel audio video dalam kondisi bagus.


Pemasangan peralatan pendukung kamera

Peralatan pendukung kamera bervariasi sesuai dengan kebutuhan kameramen. Berikut ini adalah alat-alat pendukung yang biasa digunakan dalam pengambilan gambar.

a)    Tripod

Penyangga kamera dengan tiga kaki berfungsi untuk membuat kamera stabil sehingga gambar yang diambil tidak bergoyang. Sebuah tripod mempunyai bagian-bagian sebagai berikut:


Kamera dilekatkan dengan tripod melalui sebuat penampang kecil yang dapat dikunci pada knob yang ada di bagian atas kamera. Pergerakan kamera secara vertikal dan horizontal dilakukan dengan sebuah tungkai handle.

b)   Lampu

Lampu diperlukan bila keadaan cahaya terlalu gelap, selain itu juga digunakan bila ingin membuat efek tertentu yang diinginkan. Terdapat berbagai jenis lampu yang bisa digunakan dalam produksi video. Jika memiliki dana yang terbatas, produksi video dapat memanfaatkan lampu yang ada dengan dimodifikasi sedemikian rupa, misalnya lampu belajar. Jika ingin memancarkan cahaya yang fokus dapay langsung diarahkan kepada objek, namun bila ingin cahaya yang lembut dapat dilapisi dengan kain polos yang halus.

c)    Reflector

Alat ini berfungsi untuk memantulkan sumber cahaya dari alam atau lampu untuk memberikan cahaya tambahan. Di pasaran, pemantul ini tersedia dalam berbagai warna (putih, emas, perak), namun jika kemampuan dana terbatas, reflektor bisa dibuat dari selembar kain atau styrofoam.

d)   Microphone

Meskipun kamera sudah dilengkapi dengan microphone internal, juga disarankan untuk memiliki microphone eksternal. Setiap microphone memiliki taraf hasil (level output) yang berbeda, sehingga dalam situasi yang berbeda tentunya microphone yang dibutuhkan berbeda pula.


Menguji Aspek Pengoperasian Kamera

Sebelum digunakan untuk mengambil gambar, beberapa aspek kamera perlu diuji terlebih dahulu agar hasil pengambilan gambar sesuai dengan harapan. Nyalakan terlebih dahulu kamera sebelum melakukan pengujian dengan Putar tombol mode pada saat menekan tombol pembuka kunci, jika berubah dari  OFF menjadi sejajar dengan indicator status.

Setelah kamera menyala, lakukan pengujian untuk beberapa aspek berikut:

a)    White Balance
White balance bertujuan untuk mensosialisasikan lensa kamera dengan keadaan sekitar objek perekaman. Hal ini dilakukan karena setiap tempat memiliki cuaca, kepekaan cahaya, dan tekstur yang berbeda, sehingga dengan mengatur white balance akan didapatkan gambar ideal yang sesuai dengan lingkungan bersangkutan.

b)   Focusing
Focusing adalah usaha mencari gambar objek yang paling jauh dari semua objek dengan ukuran gambar (frame size) paling dekat (extreme close up) dan memposisikan gambar sejelas mungkin dengan memutar ring focus. Selanjutnya juru kamera bisa melakukan zoom in – zoom out untuk mendapatkan variasi gambar yang diperlukan. Jika zoom digunakan sebelum Focusing akan terjadi blur (out of focus) saat posisi zoom in berakhir di zoom out. Para kameramen pemula biasanya menggunakan mode auto untuk white balance dan focus.

c)    Zooming
Zooming digunakan untuk memperbesar atau memperkecil objek tanpa memindah kamera. Dalam tombol zoom terdapat dua pilihan yaitu Zoom In untuk memperbesar objek (T) dan Zoom Out untuk memperkecil objek.

d)   Microphone
Penggunaan Microphome internal banyak digunakan terutama jika kondisi dana terbatas. Atur saklar Audio In (CH1 dan CH2) hingga beralih ke posisi front. CH1 akan merekam audio ke saluran kiri (L-Ch) sementara CH2 akan merekam audio ke saluran kanan (R-Ch).

Jika semua aspek tersebut dilakukan dengan baik dan sukses, maka proses pengambilan gambar siap dilakukan.
Share:

Jenis-jenis Kamera Video dan Penggunaannya

 Sejak awal kemunculan kamera video hingga kini, terdapat berbagai jenis kamera video dengan ukuran dan bentuk yang beragam yang disesuaikan dengan berbagai macam situasi. Berikut adalah beberapa jenis kamera video yang digunakan untuk berbagai kepentingan, diantaranya adalah :


1. Kamera studio



Ketika kamera studio digunakan di lapangan untuk meliput berbagai kegiatan seperti kegiatan olahraga maka kamera tersebut dinamakan kamera lapangan. Perbedaannya dengan kamera studio adalah terletak pada jenis lensa yang digunakan.

Biasanya, kamera lapangan menggunakan lensa yang memiliki rasio zoom yang tinggi dan berukuran lebih besar dibandingkan dengan lensa kamera studio. Di samping ukuran dan berat, kamera lapangan juga dibekali dengan tripod yang berat.


2. Kamera Lapangan


Kamera lapangan merupakan jenis kamera studio yang biasanya diguankan dalam kegiatan yang berlokasi di lapangan atau tempat terbuka. Kamera video jenis ini memiliki ukuran yang relatif kecil jika dibandingkan dengan kamera studio. Penggunaan kamera ini biasanya menggunakan lensa dengan rasio zoom yang lebih tinggi. Tak jauh berbeda dengan kamera studio, kamera ini juga menggunakan alat bantu tripod sebagai penyangganya.



3. Camcorder



High-definition-video camcorder atau HDV camcorder merupakan kamera video yang memiliki kualitas tinggi.  HDV camcorder memiliki lensa berkualitas tinggi, umumnya memiliki tiga buah chip beresolusi tinggi.

Dengan lensa kualitas tinggi, dapat menghasilkan warna secara akurat serta gambar yang tajam, chip menghasilkan native yang memiliki aspek rasio 16×9, serta memiliki alat perekam video yang superior.


4HDV Camcorder

HDV camcorder ini merupakan jenis kamera video porable dengan kualitas tinggi. Tingkat kualitas dari video yang bagus tersebut dikarenakan pada kamera portable jenis ini menggunakan lensa dengan kualitas tinggi serta tambahan alat video recorder superior.

5. 3D Camcorder

Jenis kamera video portable yang selanjutnya adalah 3D camcorder. Melalui 3D camcorder ini, gambar bergerak atau video yang diambil dapat disimpan ke dalam bentuk berkas digital.


6. Kamera EFP

EFP merupakan kepanjangan dari electronic field production. Jenis kamera video yang satu ini memiliki kualitas yang sangat tinggi. Selain itu, kamera ini juga memiliki kemiripan dengan kamera studio yang disertai dengan berbagai macam konfigurasi yang ada pada kamera.


7. Kamera ENG

Berbeda lagi dengan kamera ENG yang merupakan kepanjangan dari electronic news gathering. Jenis kamera video ini merupakan salah satu kamera yang khusus digunakan oleh operator jurnalistik  di tv. Seiring dengan berkembangnya teknologi, sekarang kamera ENG dapat pula digunakan dalam pembuatan film drama, dokumenter, serta dapat pula digunakan untuk perekaman video pelatihan pada suatu perusahaan.

8. Kamera HDTV

Kamera HDTV merupakan salah satu jenis kamera video yang dapat digunakan di dalam studio maupun di luar ruangan atau di lapangan. Kamera ini menghasilkan gambar yang tajam yang disertai pula dengan ketajaman warna pada video yang dihasilkan. Selain warna, kontras pada videonya pun sangat bagus, bahkan lebih bagus dari kamera televisi standar.


9. Kamera Sinema Elektronik



enis kamera video ini merupakan kamera camcorder yang dilengkapi dengan fitur sinematografis baik yang telah terpasang pada kamera atau pun yang belum terpasang pada kamera.10. Kamera Sinema Digital

Kamera DSLR

Kamera Smartphone

CCTV

SIMAK REVIEW CAMCORDER PRO SONY HXR MC 2500 BERIKUT:

Nah, itulah beberapa jenis kamera video yang tentunya memiliki fitur dan kegunaan yang berbeda-beda. Semoga artikrl ini bermanfaat ya sobat dan jumpa lagi di artikel kami selanjutnya.





Share:

Thursday, November 12, 2020

Dasar-Dasar HTML Lengkap

Dasar-Dasar HTML Lengkap Untuk Belajar Pemrograman Web-HTML merupakan kode dasar yang harus dipahami ketika ingin belajar pemrograman web, kode-kode dasar dalam html merupakan pengenalan awal sebelum nantinya belajar bahasa pemrograman web tingkat tinggi seperti PHP, dan lain sebagainya. Karenanya HTML menjadi materi penting dalam kurikulum pembelajaran mata pelajaran pemrograman web dasar di SMK.

Berbagai macam teknologi (seperti CSS, JavaScript, Flash, AJAX, JSON) dapat digunakan untuk mendefinisikan elemen dari sebuah halama web. Akan tetapi, pada level paling rendah, sebuah halaman web didefinisikan dengan menggunakan HTML (HyperText Markup Language). Tanpa HTML maka tidak akan ada halaman web

Kode Dasar HTML

Kode dasar HTML:

1
2
3
4
5
6
7
8
<html>
<head>
<title>Judul</title>
<body>
<p>Halo ini kode HTML pertamaku</p>
</body>
</head>
</html>

Perhatikan penulisan kode HTML diatas, yang diberi highlight merupakan tempat untuk menuliskan kode html lainnya, misalnya kode untuk membuat table dan lain sebagainya.

Tag, Elemen, dan Atribut HTML

Dari kode dasar HTML diatas, dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan utama yaitu pembahasan tentang Tag, Elemen dan Atribut.

Tag
Tag dalam HTML rata-rata ditulis berpasangan. Tapi tidak semua Tag selalu ditulis berpasangan. Tag HTML selalu diawali dengan Tag pembuka <> dan diakhiri dengan Tag penutup </>.

Contoh tag dalam HTML:

1
2
3
4
5
6
7
8
<html>
<head>
<title>Judul Laman</title>
<body>
      <p>Ini kode HTML pertamaku</p>
</body>
</head>
</title>

Pada kode HTML diatas yang diberi highlight,

1
<title>Judul Laman</title>

merupakan contoh dari Tag. Diawali dengan tag

1
<title>....elemen....kemudian ditutup dengan tag </title>.

Dari kode HTML diatas, kita bisa kumpulkan masing-masing tag seperti dibawah ini:

1
2
3
4
5
<html>...</html>
<head>...</head>
<title>...</title>
<body>...</body>
...

Elemen
Elemen merupakan isi tag. Biasanya berupa teks, tapi tidak selalu berupa teks bisa juga berupa sinyaks lainnya.

Contoh Elemen:

1
<p>Halo ini kode HTML pertamaku</p>

Penjelasan singkatnya:

1
<p>.....</p>

Merupakan Tag paragrafh dalam HTML

Sedangkan teks “Halo ini kode HTML pertamaku” merupakan isi tag paragrafh

Ingat!
Jangan tertukar, antara Tag dan Elemen.

Pengetahuan mengenai jenis-jenis Elemen dalam HTML bisa dibaca materi dasar html

Atribut
Atribut merupakan informasi tambahan dari Tag. Sering juga disebut dengan isi Tag. Setiap atribut akan berpasangan dengan Value. Value merupakan isi dari atribut, ditulis setelah tanda sama dengan dengan memberi tanda kutip.

Contoh dari atribut dalam HTML:

1
2
<p align="center">
<table border="1">

Penjelasan singkat dari contoh atribut diatas:

1
<p align="center">

Perhatikan!
Atribut diatas adalah align, dan valuenya adalah center. Atribut diatas digunakan untuk mengatur posisi paragraf berada ditengah / center.

Pengetahuan lebih lengkap mengenai jenis-jenis atribut dalam HTML bisa dibaca pada materi; Jenis-jenis Atribut dalam HTML

Perlu diperhatikan juga, bahwa tidak semua Tag membutuhkan atribut. Contohnya tag

1
<html>...</html>

Tapi pada HTML akan sering ditemukan tag yang berisi atribut-atribut sesuai dengan fungsi yang dikehendaki oleh programmer yang akan membuat laman web.

Kode dasar membuat table di HTML-Untuk membuat tabel/table menggunakan kode HTML caranya sangat mudah. Silahkan diperhatikan terlebih dahulu kode dasar dalam pembuatan table menggunakan kode HTML dibawah ini.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
<html>
<head>
<title>Tabel</title>
</head>
<body>
<table border="1">  
   <tr>     
        <td>Kolom 1 baris ke 1</td>
        <td>Kolom 1 baris ke 1</td>
   </tr>
</table>
</body>
</html>

Contoh table 1.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
<html>
<head>
<title>Contoh Table 1</title>
</head>
<body>
 
<table border="1">  
   <tr>         
      <td>Kolom 1 baris ke 1</td>    
      <td>Kolom 2 baris ke 1</td>
   </tr>
   <tr>           
      <td>Kolom 1 baris ke 2</td>
      <td>Kolom 2 baris ke 2</td>
   </tr>
</table>
</body>
</html>

Kode contoh table 1 diatas, jika ditampilkan dengan browser seperti dibawah ini.
dasar dasar html

Atribut Pada Tabel

Atribut pada tabel HTML merupakan informasi tambahan dari Tag yang digunakan dalam pembuatan Tabel. Beberapa atribut yang sering digunakan dalam pembuatan Tabel antara lain:

1
2
3
4
5
6
7
8
<table border="1">atribut ini digunakan untuk mengatur ketebalan garis tabel.
<td height="90px">
atribut ini digunakan untuk mengatur tinggi kolom
<td width="400px">
atribut ini digunakan untuk mengatur lebar kolom
<td rowspan="2">
atribut ini digunakan untuk menggabungkan beberapa  baris
<td colspan="2">atribut ini digunakan untuk menggabungkan beberapa kolom

Selain atribut diatas, masih banyak lagi atribut-atribut lainnya yang sering digunakan dalam pembuatan table di HTML. Pengetahuan lebih lengkap bisa dilihat pada laman:Jenis-jenis Atribut Pada Table HTML

Contoh penggunaan atribut pada table
Berikut beberapa penggunaan atribut pada pembuatan Tabel menggunakan HTML.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
<html>
<head>
<title>Contoh Table 2</title>
</head>
<body>
<table border="1">  
   <tr>     
        <td colspan="2" width="720px" height="90px">Header</td>
   </tr>
   <tr>     
        <td width="200px" height="400px">Sidebar </td>
        <td>Content</td>
   </tr>
   <tr>     
        <td colspan="2" height="90px">Footer</td>
   </tr>
</table>
</body>
</html>

Pada kode yang di highlight, ada tiga atribut yang digunakan yaitu atribut:

1
2
3
<colspan="2">atribut ini digunakan untuk menggabungkan dua kolom
<width="720px">atribut ini digunakan untuk mengatur lebar tabel menjadi 720px
<height="90px">atribut ini digunakan untuk mengatur tinggi baris menjadi 90px
Share: